Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

1500 Vaksin Diberikan ke Sapi di Bangka Tengah

×

1500 Vaksin Diberikan ke Sapi di Bangka Tengah

Sebarkan artikel ini
IMG 20250206 WA0013
Caption: Kepala DPKP Bangka Tengah, Diam Akbarini.

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Sebanyak 1500 dosis vaksin diberikan kepada sapi yang ada di Bangka Tengah. Hal itu dilakukan dalam rangka bulan vaksin PMK dari kementerian.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah, Dian Akbarini mengatakan vaksin tersebut diberikan sejak pertengahan Januari 2025 lalu selama 2 minggu.

“Kami sudah mulai memberikan vaksin tahap 1 di tahun ini dan juga ada yang booster untuk pencegahan penyakit kuku dan mulut (PMK) kepada sapi-sapi kita. Mulai dari sapi ternak qurban hingga sapi potong, ” ungkapnya, Rabu (6/2/2025).

Ia melanjutkan, sampai saat ini kasus PMK pada sapi hanya ada 1 dan tidak menyebabkan kematian dan bahkan sudah dinyatakan sembuh melalui perawatan dokter hewan DPKP.

“Sampai saat ini kita cuma 1 kasus PMK dan sepanjang 2024 kita nol kasus PMK. Kita juga yang termasuk banyak dapat bantuan vaksin dari kementerian dibanding daerah lainnya. Ini kami lakukan sebagai pelayanan kepada masyarakat, ” ujarnya.

“Untuk jumlah sapi yang terdata dikita ada 6600 dan semua sudah dinyatakan sehat tanpa penyakit. Jadi masyarakat tak perlu khawatir apapun. Dan semua vaksin sudah menyebar disetiap kecamatan, ” lanjut Dian.

Ia juga menyebutkan, pihaknya akan kembali mendapatkan 1000 dosis vaksin lagi di bulan Februari untuk kembali diberikan kepada sapi-sapi yang ada di Bangka Tengah.

“Februari ini kita akan ada tambahan 1000 dosis vaksin lagi dan akan langsung kita eksekusi setelah dikirim oleh pusat. Dan yang paling penting semua pelayanan kita gratis tanpa ada biaya apapun. Mulai dari vaksin, pengobatan sampai layanan konsultasi,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Rachmawati selalu dokter hewan DPKP menjelaskan, penyakit PMK ini memiliki penularan yang sangat tinggi namun dengan resiko kematian hanya 5 persen.

“Jadi memang PMK ini penularan cepat dan tingkat resiko kematian kecil namun bukan berarti tidak waspada. Makannya vaksin itu perlu. Kita juga sudah memberikan edukasi kepada peternak bagaimana langkah pencegahan dan perawatan, ” jelasnya.

Ia melanjutkan, jika sapi yang sudah kena PMK harus diisolasi dan laporkan langsung dengan petugas medis agar mendapatkan perawatan.

“Ciri sapi PMK yang jelas bisa dilihat yaitu kaki dan mulut lecet atau luka, berliur penuh, demam, lemas gak mau makan, lesu. Nah, kalau sudah ada gejala langsung lapor ke kami dokter hewan di daerah tersebut. Takutnya ada penyakit sekundernya yang membuat sapi makin parah sakitnya, ” ujarnya.

“Kalaupun sudah kena ada prosedur seperti gak boleh divaksin, diisolasi, diberikan pakan dan vitamin yang baik, diperiksa rutin dan butuh 14 hari pemulihan, ” lanjutnya.

Rachmawati juga menyatakan, jika sampai saat ini Bangka Tengah termasuk wilayah yang peduli vaksin. Walau ada beberapa kendala yang dihadapi dalam memberikan edukasi pada masyarakat.

“Yah ada kendala dalam memberikan edukasi ke peternak ya, tapi sudah kami edukasi dan respon baik. Kita ini wilayah penerima sapi, bukan penghasil sapi. Jadi pasti sapi kita banyak dari luar. Itu yang harus diwaspadai dan dilaporkan ke DPKP agar ada penanganan, ” tegasnya.

Ia juga menyebutkan, jika sapi saat ini punya dokumen dan kartu vaksin serta surat bebas penyakit saat akan dikirim untuk meminimalisir penyakit sapi dan hewan ternak berkuku genap lainnya.

“Sebenarnya PMK ini bukan pada sapi saja, tetapi pada hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, unta, domba, babi dan lainnya. Namun di Bangka Tengah baru ditemukan di Sapi saja, ” jelasnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas