BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Demi sebuah transparansi soal penetapan Calon Paskibraka ( Capaska ) tingkat nasional tahun 2023 perwakilan provinsi Bangka Belitung. Pengurus DPD KNPI Bangka periode 2023 – 2026 terus bergerak.
Dikomandoi Adi Putra selaku ketua DPD KNPI Bangka, usai menyatakan keprihatinannya terhadap Sapvira Siswa SMA 1 Pemali Kabupaten Bangka, sebelumnya menurut tim seleksi masuk nominasi Capaska tingkat nasional , namun saat penetapan dinyatakan tidak lolos, kok bisa ya?
Merasa ada kejanggalan mengenai penetapan Capaska itu, para pengurus DPD KNPI Bangka terus melaku upaya, agar polemik Sapvira bisa diselesaikan. Langkah – langkah kongkrit dilakukan mulai mengirim surat kepada PJ Gubernur Babel dan mendatangi kantor Kesbangpol.
Dalam keteranganya, Kamis ( 9/6/2023) malam, Adi Putra menyampaikan, beberapa poin penting terhadap penetapan Capaska itu.
“Bersama pengurus, kita DPD KNPI Bangka sudah bertemu dengan Plt Kesbangpol Provinsi Babel ibu Umi Kalsum. Poin yang kita sampai agar penetapan Capaska itu ditinjau kembali mengingat antara pengumuman timsel tanggal 26 Mei 2023 Safvira yang lolos namun penetapan Bunga dari SMA 3 Pangkalpinang. Kedua siswa ini putri terbaik Babel, namun yang membuat kami bereaksi antara pengumuman dan penetapan berbeda,” ujarnya.
Secara kewenangan Capaska ditentukan BPIP akan tetapi, menurut Adi Putra ada pasal mengatur bahwa BPIP dalam mengambil keputusan harus melibatkan Timsel.
“kami minta pihak Kesbangpol Babel, BPIP, Timsel duduk bersama menyelesaikan masalah ini. Memang penetapan Capaska Kewenangan BPIP namun ada pasal mengatur BPIP menetapkan Capaska harus mempertimbangkan hasil timsel. Artinya pengumuman timsel Safvira yang lolos juga menjadi bahan penetapan,” pungkasnya.
Tidak hanya kejanggalan soal pengumuman, Nilai kepribadian Safvira dan Bunga juga menjadi sorotan.
“Soal nilai kepribadian berdasarkan data yang kami terima, Safvira nilai 30 dan Bunga 100. Logika nilai seratus ini sangat sempurna yang hanya dimiliki seseorang nabi, sedangkan Safvira 30 artinya nilai ini mungkin untuk seseorang punya keterbelakangan mental,” kata Adi Putra.
Tidak main – main soal Sapvira ini, DPD KNPI Bangka sudah menyurati PJ Gubernur serta tembusan surat kepada anggota DPR – RI dapil Babel.
“DPD KNPI Bangka tetap mengawal dan berupaya terkait Capaska ini. Kita sudah mengirim surat kepada PJ Gubernur Babel Bapak Suganda. Dimana kami meminta kepada PJ Gubernur memanggil Timsel dan meninjau kembali penetapan Capaska tingkat nasional oleh Kesbangpol Babel. Surat ini kami tembuskan juga kepada anggota DPR – RI dapil Babel,” tutupnya.
Sumber : DPD KNPI Bangka