INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Menjelang Imlek tahun 2025, toko emas di Bangka Selatan keluhkan sepinya pembeli. Hal itu disebabkan perekonomian yang menurun ditambah adanya kenaikan sekitar 0,2 persen.
Pemilil Toko Mas Sabang Toboali, Ayun mengatakan kenaikan harga emas ini mengikuti harga dunia.
Ia mengatakan saat ini justru masyarakat banyak yang datang untuk menjual perhiasan emasnya.
“Harga emas naik bang, kondisi toko sekarang masih sepi pembeli, enggak tau juga kenapa. Kemungkinan sepi pembeli dikarenakan perekonomian di Bangka Selatan masih melemah,” katanya, Jum’at (17/01/2025).
Selain itu, ia mengatakan masyarakat keturunan Tionghoa tidak begitu berminat dengan perhiasan emas dibandingkan dengan masyarakat melayu sehingga perayaan Imlek tidak mempengaruhi pembelian.
“Orang kami (tionghoa) agak kurang minat pakai perhiasan emas, kalau orang melayu suka pakai emas bang, kalau imlek tahun 2025 ini, kami enggak heran kalau minat beli etnis tionghoa agak berkurang,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu masyarakat Toboali, Sinta mengatakan sengaja menunda membeli emas karena harganya yang sedang naik.
“Dengan harga emas naik seperti ini, saya menunda dulu membeli perhiasan emas, saya memunggu harga emas turun, ” ucapnya.
Ia juga mengatakan dengan menunda itu dirinya bisa menggunakan uangnya untuk keperluan sehari hari dan biaya anaknya sekolah.
“Lebih baik ku buat makan kami dan buat biaya sekolah anak, kalau harga emas naik, lebih baik menjual perhiasan emas, kalau punya saya sayang dijual bang, itu pemberian suamiku,” pungkasnya.( abi )