Scroll untuk baca artikel
Opini

Profesi Akuntan Bisa Digantikan Robot

306
×

Profesi Akuntan Bisa Digantikan Robot

Sebarkan artikel ini
20230601 071639
Foto: Ilustrasi. (Ist)

Anniesya

Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Universitas Bangka Belitung

 

Seiring berkembangnya zaman, teknologi semakin hari semakin canggih. Termasuk di Indonesia ini. Sistem teknologi yang semakin canggih membuat orang-orang yakin bahwa Indonesia nanti bisa menjadi salah satu negara yang maju di dunia. Mereka juga menambahkan, semoga suatu saat nanti Indonesia bisa bersaing dengan negara maju lainnya di dunia.

Keyakinan orang mengenai Indonesia menjadi salah satu negara maju, tentunya sistem teknologinya menjadi lebih canggih dari sekarang. Di zaman sekarang saja, teknologi sudah berkembang begitu pesat. Sudah banyak aplikasi yang mudah diakses dan menyelesaikan pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dibandingkan teknologi yang dulu belum berkembang pesat. Termasuk penggunaan robot yang dianggap membantu pekerjaan manusia lebih mudah. Sisi positif penggunaan robot ini mungkin memang benar membantu pekerjaan manusia ini menjadi lebih mudah. Tetapi sisi negatif penggunaan robot ini membuat profesi akuntansi akan mudah tergantikan seiring berjalannya waktu.

Seperti yang kita ketahui, profesi akuntansi ini banyak mendapatkan peluang kerja dimanapun dan penghasilan yang menjanjikan. Namun, adanya isu profesi akuntansi yang akan digantikan oleh robot ini membuat mahasiswa jurusan akuntansi ini khawatir. Mereka khawatir jikalau saat lulus nanti mereka kesulitan mencari pekerjaan. Hal ini disebabkan robot sudah dapat menyelesaikan semua pekerjaan. Para akuntanpun terancam akan kehilangan pekerjaan mereka yang selama ini mereka andalkan.

Tetapi seperti yang kita ketahui dalam prakteknya, seseorang harus banyak memahami hal tentang profesi akuntansi itu sendiri. Contohnya seperti membuat laporan posisi keuangan. Dalam laporan posisi keuangan, seorang akuntan harus bisa membedakan yang mana termasuk aktiva tetap dan lancar, liabilitas, ekuitas, serta modal. Jika laporan posisi keuangan itu tidak balance, maka dipastikan laporan posisi keuangan tersebut salah. Karena, setiap laporan posisi keuangan tersebut harus balance. Bukan hanya itu, seorang akuntan perlu memperhatikan beberapa aspek penting dalam menganalisis transaksi, seperti standar akuntansi yang berlaku umum (PSAK), Undang-Undang Perpajakan, tugas konsultasi, dan lain-lainnya. Keputusan seorang akuntan akan mempengaruhi pada laporan laba rugi suatu perusahaan.

Walaupun sudah banyak aplikasi maupun teknologi yang digunakan sekarang, namun belum ada teknologi canggih yang benar-benar dapat menyelesaikan pekerjaan akuntansi dengan mudah. Kemampuan dalam menganalisis transaksi yang dimiliki oleh seorang akuntan tidak mudah digantikan oleh robot. Masih banyak pekerjaan lainnya yang harus dibuat akuntan yang tidak dapat digantikan oleh robot. Tentu saja dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa sebenarnya profesi akuntansi ini tidak mudah digantikan oleh robot begitu saja. Karena ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan akuntansi ini masih membutuhkan ketelitian dari seorang akuntan. Meskipun masih banyak kalangan mahasiswa jurusan akuntansi yang belum lulus dan para akuntan lainnya khawatir terkait hal ini.

Secara garis besar, profesi akuntansi cukup sulit digantikan oleh robot. Dalam hal ini, sangat penting membantu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi perkembangan teknologi digital yang semakin canggih sekarang. Manusia harus berinovasi dalam menghadapi kompetisi persaingan dunia bisinis yang semakin ketat. Manusia jauh lebih baik dari robot, tetapi ada kemungkinan jika profesi akuntansi akan beralih ke robot. Karena jika kita tidak mengasah kemampuan dan kreativitas, maka robot dengan mudahnya mengambil alih profesi akuntansi. Oleh karena itu, generasi muda harus memulai dari sekarang untuk mengasah kemampuan dan kreativitas mereka agar profesi akuntansi tidak akan digantikan oleh robot di masa depan yang akan datang.(*)