Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

Warganya Meninggal Gizi Buruk, Ini Tanggapan Kadinkes Bangka Tengah

195
×

Warganya Meninggal Gizi Buruk, Ini Tanggapan Kadinkes Bangka Tengah

Sebarkan artikel ini
IMG 20230116 WA0028 1
Foto: Kepala Dinas Kesehatan Bareng, Anas. (Ist)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Dinas Kesehatan Bangka Tengah menanggapi atas meninggalnya Nurlaila, bocah 12 tahun asal Desa Kurau akibat gizi buruk.

Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Anas Ma’aruf mengatakan meninggalnya Nurlaila tidak bisa didiagnosis langsung karena harus di cek laboratorium terlebih dahulu terlebih lagi disertai TBC akut.

“Walau memang terlihat secara kasat mata, namun harus tetap cek lab dan lainnya. Gak bisa didiagnosis secara langsung,” ucapnya kepada intrik.id.

“Untuk Nurlailai juga merupakan pasien yang kita pantau selama enam bulan ini walau sudah diatas batas usia balita terpantau,” lanjutnya.

Anas juga menjelaskan, biasanya gizi buruk tidak sampai menyebabkan kematian namun jika disertai penyakit bawan dan akut lainnya dapat memper parah keadaan.

“Kalau gizi buruk saja seharusnya tidak sampai meninggal. Tapi kalau ada penyakit bawaan kayak TBC, Kanker dan lainnya yang membuat tubuh semakin menurun imunitasnya,” jelasnya.

“Apalagi kalau di Bangka Belitung gizi buruk karena gak makan tidak akan mungkin terjadi. Pasti karena penyakit bawaan,” lanjutnya.

Anas juga menghimbau jika melihat kondisi atau gejala seperti gizi buruk dan penyakit lainnya agar langsung melaporkan ke pusat pelayanan terdekat.

“Laporannya terjaring, dari orangtua atau warga ke Kades atau Lurah, diteruskan ke bidan, lanjut ke puskesmas dan puskes ke dinas. Jadi langsung laporkan jangan lambat,” himbau Anas.

Ia juga menghimbau agar selalu melakukan pengobatan secara medis secara rutin agar kondisi pasien dapat terpantau.

“Secara medis harus selalu dilakukan. Walau masyarakat kita lebih percaya pengobatan tradisional namun pengobatan medis harus tetap dilakukan untuk memantau kondisi terbaru pasien,” tutupnya.(Erwin)