INTRIK.ID, PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sri Utami Soedarsono Ridwan Djamaluddin menyampaikan beberapa urgensi beserta lima bentuk partisipasi Kader PKK.
Hal itu dikatakannya saat Rapat Koordinasi (Rakor) TP PKK Babel Tahun 2023, dengan tema “Sinergitas dan Kemitraan Penguatan 10 Program Pokok PKK Dalam Mewujudkan Keluarga Berdaya dan Sejahtera,” di Sun Hotel, Senin (27/2/23).
Enam urgensi penguatan Kader PKK di antaranya sebagai ujung tombak yang memberikan motivasi dan dukungan bagi masyarakat, pendorong keberhasilan pelaksanaan 10 program PKK, motivator para ibu yang memiliki bayi dan balita agar semangat membawa anak-anaknya mengikuti kegiatan Posyandu.
Selain itu, kader juga seorang ibu yang mendidik dan mengasuh anak-anak dan keluarganya demi menyiapkan generasi penerus bangsa yang berdaya dan sejahtera, dan sebagai garda terdepan dan pelopor pelaksanaan 10 program PKK (bergerak mulai dari tingkat pusat hingga desa).
“Ada beberapa bentuk partisipasi Kader PKK yang perlu kita terapkan. Pertama berperan dalam mengurangi dan mengentaskan stunting di Babel melalui Dasawisma. Tolong bantu edukasi ibu-ibu untuk memberikan asi ekslusif dalam bentuk pencegahan stunting. Selain itu, bisa juga dengan mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan dan memperhatikan asupan gizi yang baik,” kata Sri Utami.
Kedua, kata Sri, kader PKK melalui kegiatan Posyandu memotivasi para ibu yang memiliki bayi dan balita agar semangat membawa anak-anaknya mengikuti kegiatan Posyandu, guna menjaga dan memantau kesehatan bayi dan balitanya.
Kemudian, para kader PKK dan Dasawisma berkoordinasi dengan tenaga kesehatan terdepan yaitu bidan dan pos pelayanan kesehatan desa dengan cepat dan tanggap memberikan laporan apabila ada anak yang terindikasi kekurangan gizi atau gizi buruk.
“Saya mohon petugas posyandu turun ke lapangan, untuk mendata ibu hamil, juga keadaan kesehatannya, bahkan siapa yang nanti akan mendonorkan darahnya jika si Ibu Hamil nantinya mengalami pendarahan,” ujarnya.
Lalu, yang keempat adalah dengan terus melakukan penguatan kelembagaan PKK dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) maupun dari aspek tertib administrasi PKK. Dan yang terakhir, penguatan pelaksanaan 10 program pokok PKK dalam empat kelompok kerja (Pokja) terus dilakukan, demi terwujudnya target dan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga mengintruksikan agar para anggotanya untuk bersinergi bersama pihak lainnya, dalam hal menjalankan program.
“Saya berharap seluruh anggota PKK tidak berjalan sendiri, namun menjalankan program secara sinergis dengan Pemerintah Daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan komponen masyarakat lainnya,” ujarnya. (*/red)