INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia Dewan Pimpinan Cabang Bangka Tengah (APDESI DPC Bateng) menggelar rapat koordinasi (Rakor) sinergitas lintas sektoral di Hutan Pelawan Namang, Kamis (19/1/2023).
Kegiatan yang bertajuk “Ngabis Bubur Panes Besame” itu untuk mengajak seluruh elemen untuk saling berkolaborasi.
“Inti rakor ini adalah mengajak kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah, apecnas dan masyarakat dalam membangun Bangka Tengah dan pastinya juga menyamakan persepsi dalam apdesi,” ungkap Ketua Apdesi Bareng, Haryono.
Ditempat yang sama, Algafry Rahman selaku Bupati Bangka Tengah mengingatkan kepada seluruh Kades yang ada agar bisa menjaga lingkungan dengan baik.
“Jaga anak-anak kita dari semua prilaku menyimpang, narkoba dan lainnya. Di beberapa tempat saya temukan itu dan IPTU. Windaris (Kasat Narkoba Bateng) juga lebih paham bagaimana bahaya narkoba. Jadi anda semua sebagai pemimpin jaga lingkungan dengan baik dan benar,” himbaunya.
“Semua persoalan bisa kita diskusikan dengan baik. Intinya saya meminta bantuan kepada kades semuanya untuk membangun Bangka Tengah lebih unggul,” sambungnya.
Algafry juga mengungkapkan, pihaknya akan membuat sebuah aplikasi untuk menampung aspirasi Kepala Desa seluruh Bangka Tengah berbasis teknologi.
“Nanti kadin kominfo buat barcode dan aplikasi untuk menampung aspirasi pak kades biar gak usah pakai surat lagi dan bisa langsung saya buka dimana saja,” ungkapnya.
Algafry juga memberikan selamat kepada seluruh Desa yang mendapat gelar Desa Mandiri dari Kementerian Desa.
Diakhir acara ia memberikan penghargaan dari kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi RI kategori desa mandiri yakni Desa Air Mesu Timur, Desa Namang, Desa Beluluk dan Desa Sungai Selan atas, Desa Lampur dan Desa Keretak.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Pemerintahan Desa Padhlillah mengatakan, dalam 2023 akan mendorong semua Desa menjadi desa Mandiri dan kreatif serta inovatif
“Jadi kami dari Dinsos akan mendorong Apdesi dan Apecnas menjadi desa mandiri dan juga inovatif agar tidak selalu bergantung pada APBD, APBN dan lainnya. Malah ada PADes sendiri,” ucapnya.(Erwin)
