Opini  

Dialektika Peran Pemuda dan Pemerintah dalam Krisis Kondisi Iklim Dunia

20221109 145106

Penulis:

Marwan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

Perubahan iklim yang kita rasakan saat ini merupakan perubahan jangka panjang dalam suatu pola rata-rata iklim, baik secara global maupun regional. Perubahan iklim merupakan suatu fenomena yang memiliki dampak atau akibat yang begitu luas dikalangan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya suhu rata-rata di bumi akan tetapi juga mengubah sistem iklim yang sangat berpengaruh pada kondisi alam dan kehidupan manusia. Bagi Indonesia sendiri, perubahan iklim merupakan fenomena yang sangat buruk khususnya pada sektor pangan dan perikanan.

Kekeringan yang terjadi terlihat secara kasat mata yang dimana akibatnya mampu mengubah pola tanam yang berakibat pada kegagalan panen. Selain itu, perubahan iklim saat ini juga berakibat pada kondisi laut yang dimana mengubah arus laut serta pengasaman pada air laut yang juga berakibat pada penurunan hasil masyarakat nelayan.

Akibat daripada perubahan iklim yang tidak diinginkan saat inipun banyak terjadi, terutama bencana alam yang semakin menjadi terjadi diberbagai wilayah terkhusus Indonesia. Sehingga dalam mengkritisi dampak dari krisis iklim saat ini tentulah bagaimana bentuk tindakan serta wujud dari antisipasi terhadap kesiapan menghadapi krisis iklim tersebut. Bagaimana tindakan Indonesia dalam menghadapi hal tersebut sudah seharusnya bagi bangsa Indonesia dalam mengantisipasi akibat krisis iklim untuk memberikan kesejahteraan serta menjamin kehidupan warga negaranya.

Pentingnya interaksi para pemuda untuk menyuarakan kembali kondisi bumi yang saat ini sedang dilanda berbagai kondisi krisisnya iklim dunia. Sebagai pemuda memang sepatutnya menuntut, mengangkat serta menyuarakan kembali kondisi ini untuk kesadaran akan pemerintah terhadap dampak serta akibat ketika kurangnya sebuah tindakan dalam menghadapi kondisi saat ini. Iklim yang tidak lagi menentu saat ini sudah sepatutnya mendorong tindakan antisipasi dari dampak negatif hal tersebut. Suhu udara yang dirasakan saat ini semakin panas, kemarau yang saat ini tidak lagi menentu yang bahkan melenceng dari sebuah prediksi. Cuaca ekstrem seperti hujan badai yang dalam rentang beberapa waktu dekat ini mulai terjadi diberbagai wilayah Indonesia yang sebelumnya belum pernah terjadi.

Berdasarkan pandangan penulis, pentingnya peran pemuda dalam mengkritisi kondisi iklim saat ini yaitu dengan memberikan dorongan, tekanan yang kuat serta menyuarakan kondisi iklim saat ini ditengah ketidaksadaran pemerintah akan akibat daripada krisis iklim yang terjadi. Krisis iklim saat ini tidak hanya dirasakan di Indonesia akan tetapi hal tersebut terjadi hampir diseluruh bagian wilayah dunia.

Keseharusan bagi para generasi muda memberikan dorongan dan bertindak dalam upaya menghadapi akibat dari dampak krisis iklim saat ini sebab dampak tersebut akan dirasakan lebih parah dimasa depan ketika tidak ada bentuk antisipasi akibat atau dampak daripada krisis iklim tersebut. Ketika dipandang dari analisa kemungkinan akibat krisis iklim yang terjadi, keberadaan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan memang sepatutnya melakukan tindakan terhadap pengendalian perubahan iklim dengan memberikan dorongan aksi-aksi terkait kondisi iklim. Sebagai generasi muda yang akan menjadi tonggak penerus suatu bangsa yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi tentu saja harus melakukan tindakan lebih maju dalam melihat kondisi perubahan iklim yang sedang terjadi. Kemampuan generasi muda dalam menyerap suatu gagasan inovatif dan kreatif yang dapat mereka sampaikan melalui kemampuan seorang generasi muda dalam menyampaikan pendapat secara kritis terhadap suatu permasalahan. Sehingga kemampuan para generasi muda dalam hal tersebut dapat mereka bentuk dalam berbagai agenda untuk mengkritisi serta mengendalikan kondisi perubahan iklim.

Dikutip dari informasi kementrian lingkungan dan kehutanan, saat ini dunia dihuni oleh 1,8 miliar orang berusia 10 sampai 24 tahun. Sedangkan di Indonesia, 65 juta orang atau 28 persen diantara penduduknya berada dalam kategori usia tersebut. Sehingga penulis berpandangan bahwa generasi muda saat ini merupakan generasi terbesar dalam sejarah.

Jadi, ketika para pemuda menunjukkan potensi mereka dalam ikut serta atau menjadi bagian dalam memutuskan aksi nyata bagi bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi krisis iklim kemungkinan besar daya upaya dari para generasi muda akan mempermudah serta memaksimalkan keberhasilan dalam menghadapi kondisi dunia khususnya bangsa Indonesia saat ini. Paradigma atau sudut pandang penulis pada kisaran tahun 2040-2045 yang dimana Indonesia akan memanfaatkan bonus demografi dari banyaknya para pemuda dalam menciptakan Indonesia yang maju, hal tersebut juga akan menaikkan kapasistas daripada keberhasilan Indonesia dalam menanggapi kondisi iklim ditengah maraknya ikut serta peran pemuda yang merupakan regenerasi daripada bangsa Indonesia dalam memberikan kontribusi terbesar dalam kehidupan berbangsa.

Selain beberapa hal tersebut, penulis juga berpandangan bahwa peran pemuda dalam menghadapi krisis iklim saat ini selain mendorong pemerintah untum melakukan tindakan peran para generasi muda juga dapat diwujudkan ditengah masyarakat. Dalam kalangan masyarakat para generasi muda yang memiliki kemampuan penyampaian pendapat yang baik, interaksi, serta inovatifnya para generasi muda menurut penulis mereka dapat menjalin kerja sama dikalangan masyarakat dalam rangka menangani kondisi iklim saat ini.

Sebab selain faktor alamiah kondisi iklim yang memprihatinkan saat ini juga bersumber pada tindakan-tindakan manusia yang seharusnya tidak berlebihan seperti penebangan hutan berlebihan, penambangan liar, serta tidak meminimalisir dampak daripada kegiatan industri yang berlebihan. Sehingga dalam hal tersebut para generasi muda dapat melakukan aksi nyata secara langsung bersama masyarakat dalam menangani kondisi tersebut baik dengan reboisasi sederhana bersama masyarakat serta mensosialisasikan terkait dampak atau akibat dari kurangnya kesadaran terhadap perusakan lingkungan berlebihan dalam segi apapun dan bentuk tindakan lainnya.

Berkacamata pada kondisi iklim saat ini yang memperihatinkan, penulis menyimpulkan serta menekankan kembali dari berbagai argumen yang disampaikan diatas bahwa peranan generasi muda dalam menangani ataupun menghadapi kondisi iklim saat ini sangat dibutuhkan.

Berbagai peran yang dilakukan generasi muda akan memiliki kontribusi yang baik dalam rangka penanganan kondisi lingkungan dengan berbagai krisis iklim saat ini. Tidak menutup kemungkinan penyebab dari pada krisis iklim hanya berasal dari aspek alamiah, akan tetapi aspek alamiah yang menyebabkan krisis iklim saat ini merupakan suatu dorongan daripada bentuk tindakan internal manusia sendiri. Sehingga selain berperan dalam memberikan dorongan atau menyuarakan kepada pemerintah untuk bertindak lebih serius dalam menangani kondisi saat ini, peran para kaum pemuda juga dibutuhkan dalam aksi nyata dilapangan untuk menangani situasi dan kondisi saat ini.

Jadi, kesadaran generasi muda akan perannya sebagai regenerasi yang peduli terhadap lingkungan sangat dibutuhkan terutama terkait krisis iklim saat ini yang sudah seharusnya membutuhkan banyak tindakan untuk meminimalisir dampak atau akibat dari hal tersebut. Sehingga peran generasi muda tidak hanya sebatas menjadi dorongan bagi pemerintah akan tetapi peran penting generasi muda terutama dalam menghadapi kondisi saat ini seharusnya gerakan atau aksi nyata untuk menanggapi hal tersebut sangat dibutuhkan kontribusi dari para generasi muda, pemerintah serta kontribusi dari warga negara atau masyarakat itu sendiri. Sebab dialektika antara para pemuda dengan pemerintah serta para masyarakat akan menjadi bentuk kerja sama bagi suatu negara dalam mengahadapi kondisi iklim saat ini. Setidaknya mampu meminimalisir dampak serta akibat daripada kondisi iklim saat ini yang memprihatinkan.(*)

Home
Adv
Redaksi
Cari
Ke Atas