Scroll untuk baca artikel
Wisata/Kuliner

Rumah Krong Bade, Rumah Adat Tradisional Aceh yang Unik di Indonesia

300
×

Rumah Krong Bade, Rumah Adat Tradisional Aceh yang Unik di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Aceh

Ternyata Aceh memiliki rumah adat tradisional yang cukup populer karea keunikan yang dihadirkannya. Rumah adat tradisional yang dimaksud tersebut tidak lain disebut sebagai Rumah Krong Bade. Selain itu, masyarakat di sana juga sering menyebutnya dengan rumoh Aceh. Keunikan yang dimiliki rumah ini menjadikannya sebagai ikon andalan di daerah tersebut.

Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa sekarang ini Rumah Krong Bade tergolong hampir punah. Anda akan semakin susah untuk bisa menjumpai rumah adat yang satu ini. Hal ini tidak lain karena sudah tergerus oleh perkembangan zaman dan teknologi. Sehingga, masyarakat banyak yang lebih memilih membangun rumah yang lebih modern dengan alasan tertentu.

Baca juga: Pesona Keindahan Kampung Pelangi, Spot Foto Instagramable di Semarang yang Mendunia

Sejarah Rumah Krong Bade

Sejarah dari Krong Bade adalah dengan berdasarkan keyakinan atau kepercayaan yang telah dianut oleh orang-orang terdahulu. Leluhur telah mengisyaratkan kalau rumah ini bukan hanya sebuah tempat untuk berteduh dari hujan maupun panas saja, melainkan juga menjadi ekspresi keyakinan terhadap Tuhan.

Oleh sebab itu, pembangunan rumah adat ini memang senantiasa memanfaatkan berbagai macam bahan yang terdapat di alam sekitar. Masyarakat Aceh paham sekali mengenai bagaimana cara untuk memanfaatkan alam guna membangun sebuah hunian yang nyaman.

Berbagai kayu pilihan yang dipakai untuk membuat tiang, atap dari daun rumbia, dan papan untuk dinding. Hal yang sangat istimewa dari rumah adat ini yaitu walaupun terbuat dari bahan alam, namun Rumah Krong Bade yang memiliki bentuk berupa rumah panggung tersebut bisa kokoh berdiri sampai 200 tahun lamanya.

Keunikan Rumah Adat Aceh

1. Material Pembangunannya Menggunakan Alam Sekitar

Setiap rumah adat tentu saja hadir dengan keunikan tersendiri. Sama halnya dengan Rumah Krong Bade yang memiliki beberapa keunikan salah satunya pada material bahan pembangunannya.

Pasalnya, rumah adat yang satu ini dibangun dengan memakai material atau bahan yang asalnya dari hasil alam sekitar. Di dalam proses pembangunannya, ternyata rumah adat tersebut sama sekali tidak memakai paku serta hanya memakai tali yang asalnya dari daun dan serabut akar saja.

2. Ukiran Melambangkan Status Sosial

Keunikan yang selanjutnya dimiliki oleh rumah ini yaitu adanya ukiran yang tidak biasa. Pasalnya, ukiran yang terdapat di rumah tersebut akan melambangkan tentang status sosial yang dimiliki oleh keluarga itu.

Jika di dalam rumah terdapat semakin banyak ukiran, maka bisa dibilang bahwa keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut memiliki status sosial yang tergolong lebih tinggi.

3. Ukuran Pintu Tidak Umum

Pintu di Rumah Krong Bade memiliki ukuran yang terbilang lebih kecil dibandingkan tinggi dari manusia pada umumnya. Hal tersebut sengaja dibuat seperti itu guna memberikan salah hormat untuk pemilik rumah dengan cara terlebih dahulu membungkuk sebelum masuk ke area rumah dan tanpa membedakan status dari tamu yang datang ke dalam rumah.

Fungsi Setiap Ruangan Rumah Krong Bade

1. Serambi Depan (Seuramoe-ukeu)

Bagian rumah yang pertama yaitu serambi depan atau yang biasanya disebut sebagai seuramoe-ukeu. Ruangan tersebut memiliki fungsi menjadi ruang untuk beristirahat dan bersantai untuk semua anggota keluarga. Ruangan ini juga dapat digunakan sebagai sebuah tempat guna menyambut atau menerima tamu yang datang.

2. Serambi Belakang (Seuramoe-likoot)

Untuk bagian rumah yang selanjutnya yaitu serambi belakang. Umumnya, masyarakat setempat menyebut ruangan ini dengan nama seuramoe-likoot. Ruang serambi belakang ini memiliki fungsi guna menjadi dapur untuk memasak, tempat makan, serta tempat berkumpul bersama seluruh anggota keluarga.

3. Rumah Induk (Rumah Inong)

Ruangan yang paling utama dari rumah adat Aceh ini yaitu disebut dengan rumah induk atau rumah inong. Ruangan yang satu ini adalah sebuah ruangan inti yang terdapat di dalam rumah adat. Rumah inong umumnya akan ditandai oleh lantainya yang terbilang lebih tinggi jika dibandingkan dengan serambi depan dikarenakan memiliki sifat yang lebih privat.

Tahap Pembangunan Rumah Adat Tradisional Aceh

Aceh

1. Musyawarah

Tahap yang paling penting dan utama untuk dilakukan sebelum memulai proses pembangunan rumah adat yaitu melakukan musyawarah dengan keluarga. Sesudah hasilnya ditentukan serta mencapai mufakat, maka semua hasil dari perencanaan wajib untuk disampaikan kepada Ulama atau Teungku yang ada di kampung itu.

Setiap warga harus melapor kepada Ulama agar memperoleh banyak saran yang berharga untuk membangun rumah yang dapat menjadi tempat nyaman serta tentram.

2. Pengadaan Bahan

Sesudah selesai melakukan musyawarah bersama dengan keluarga dan melaporkannya kepada Ulama atau Teungku, maka tahap yang berikutnya yaitu harus dilakukan kegiatan pengadaan berbagai bahan untuk pembangunan rumah adat.

Berbagai bahan yang dibutuhkan guna membangun sebuah rumah adat satu ini yaitu seperti bambu, kayu, daun rumbia, serta beberapa ilalang untuk menjadi pengikat.

Proses pengadaan bahan ini akan dilakukan dengan cara gotong royong bersama masyarakat sekitar. Pemilihan bahan kayu yang dilakukan dengan teliti serta hanya memakai kayu yang tak dililit dengan akar dan juga tidak akan mengakibatkan kayu yang lainnya menjadi jatuh jika dipotong.

3. Pengolahan Bahan

Setelah semua bahan terkumpul dengan lengkap, maka proses yang berikutnya yaitu melakukan proses pengolahan bahan tersebut. Semua kayu akan dikumpulkan di sebuah tempat teduh serta tidak terkena oleh air hujan.

Berbagai kayu itu terlebih dahulu akan direndam guna menghindari supaya tidak dimakan oleh serangga dan tidak busuk. Lalu, kayu barulah akan dibentuk dengan sesuai keperluan rumah.