Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

5 Ciri-Ciri Paru-Paru Basah dan Penyebabnya Perlu Kalian Waspadai

231
×

5 Ciri-Ciri Paru-Paru Basah dan Penyebabnya Perlu Kalian Waspadai

Sebarkan artikel ini
paru-paru basah

Mungkin banyak yang beranggapan bahwa paru-paru basah sama dengan pneumonia. Anggapan ini sebenarnya kurang tepat. Salah satu penyebab paru-paru basah adalah pneumonia. Namun, beberapa penyakit pernapasan lain juga bisa menyebabkan paru-paru basah.

Kadang kala, gejala paru-paru basah tidak terlihat. Kondisi ini umumnya baru terdeteksi saat seseorang melakukan pemeriksaan rontgen dada.

Baca juga: 9 Makanan Kaya Akan Nutrisi Wajib Konsumsi, Apa Saja?

Apa itu paru-paru basah?

Paru-paru basah sebenarnya bukanlah sebuah penyakit. Paru-paru basah adalah sebuah kondisi yang menyebabkan adanya penumpukan cairan di dalam paru-paru. Dalam bahasa medis, kondisi ini dikenal sebagai efusi pleura atau edema paru.

Mengutip Cleveland Clinic, paru-paru basah adalah kondisi ketika adanya penumpukan atau kelebihan cairan di antara lapisan pleura. Pleura adalah selaput tipis yang memisahkan paru-paru dan bagian dalam rongga dada. Fungsinya adalah sebagai pelumas dan melancarkan pernapasan.

Di lapisan tersebut terdapat sebuah rongga, yang disebut dengan rongga pleura. Normalnya, memang terdapat sejumlah kecil cairan di pleura. Biasanya, efusi pleura diketahui dari rontgen dada. Ada dua jenis efusi pleura, yang bisa membantu dokter menentukan penyebabnya, yaitu:

1. Transudatif

Efusi pleura transudatif adalah jenis paru-paru basah yang disebabkan oleh kebocoran cairan ke dalam rongga pleura akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah. Jenis efusi pleura ini tergolong kebocoran cairan normal, sehingga jarang untuk dilakukan pengeringan, kecuali jika kebocoran sangat besar. Gagal jantung kongestif adalah penyebab paling umum paru-paru basah jenis transudatif.

2. Eksudatif 

Jenis paru-paru basah eksudatif terbentuk dari cairan ekstra, protein, darah, peradangan sel, atau terkadang karena bakteri yang bocor melalui pembuluh darah. Maka dari itu, kemungkinan dokter perlu mengeringkan efusi pleura jenis ini. Tergantung dari ukuran dan seberapa banyak peradangan terjadi.

Gejala paru-paru basah

Kondisi paru-paru basah atau efusi pleura ini umumnya tidak memperlihatkan gejala. Bahkan, pasien mungkin memperlihatkan gejala yang berhubungan dengan penyebabnya, seperti:

  • Sakit dada
  • Batuk kering
  • Sesak napas
  • Sulit bernapas, kecuali dalam posisi duduk atau berdiri tegak
  • Demam

Anda mungkin baru mengetahui mengalami paru-paru basah melalui rontgen dada atau pemeriksaan fisik lainnya.

Penyebab paru-paru basah

Sesuai penjelasan sebelumnya, penyebab utama paru-paru basah adalah penumpukan cairan di rongga dada yang berasa di luar paru-paru. Kondisi ini pun bisa terjadi karena banyak hal. Beberapa gangguan medis yang paling umum sebagai pemicu efusi pleura meliputi:

1. Ada kebocoran dari organ lain

Seperti menderita gagal jantung kongestif, saat otot jantung tak kuat lagi memompa darah ke seluruh tubuh. Penderita penyakit liver, seperti sirosis dan penyakit ginjal, juga bisa mengalaminya saat ada penumpukan cairan di tubuh, yang kemudian merembes ke rongga pleural.

2. Kanker

Tentunya, kanker paru-paru bisa menjadi penyebab paru-paru basah. Namun, kanker jenis lain yang sudah menyebar sampai ke paru-paru atau pleura juga dapat menyebabkan kondisi ini.

3. Infeksi

Beberapa jenis infeksi yang menyerang paru-paru, seperti pneumonia (infeksi kantong udara) atau tuberkulosis, dapat menimbulkan gejala berupa paru-paru basah. Bakteri penyebab paru-paru basah yang paling sering terjadi, yaitu Streptococcus pneumoniae dan Legionella pneumophia (pneumonia bakteri). Infeksi virus seperti virus flu yang memicu penyakit flu juga menjadi penyebab umum paru-paru basah pada balita.

4. Mycoplasma

Mycoplasma bukan virus atau bakteri, namun organisme ini memiliki ciri-ciri keduanya. Mycoplasma dapat menyebabkan kasus paru-paru basah ringan.

5. Penyakit autoimun

Kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang paru-paru hingga menyebabkan gangguan dengan gejala paru-paru basah. Pneumonia aspirasi yang terjadi akibat masuknya benda asing, seperti cairan lambung, makanan, minuman atau air liur ke dalam saluran pernapasan juga dapat mengakibatkan paru-paru basah.

Mungkin Anda bertanya-tanya apakah paru-paru basah menular? Efusi pleura tidak menular dari orang ke orang. Namun, Anda perlu berhati-hati karena penyakit infeksi bisa menyebabkan paru-paru basah.

Cara mengatasi paru-paru basah

Pengobatan dan perawatan efusi pleura akan dokter sesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya, di antaranya adalah:

1. Mengeluarkan cairan

Salah satu cara mengatasi paru-pau basah adalah dengan mengeluarkan cairan dari rongga dada.

Biasanya, metode yang disebut sebagai drainase paru ini dilakukan dengan menggunakan jarum atau memasukkan tabung kecil ke dalam dada.

Anda mungkin perlu melakukannya beberapa kali, jika cairan kembali menumpuk. Perawatan lainnya juga diperlukan, jika penyebab penumpukan cairan adalah kanker.

2. Minum antibiotik

Jika penyebab paru-paru basah adalah infeksi bakteri, dokter mungkin akan memberikan resep antibiotik atau memberikannya secara intravena.

Ini adalah cara mengatasi paru-paru basah yang mungkin akan dokter lakukan, selain drainase paru.

3. Obat diuretik

Dokter mungkin akan memberikan obat diuretik atau obat gagal jantung lainnya, untuk mengatasi paru-paru basah yang terjadi akibat gagal jantung kongestif.

Apabila cukup parah, dokter mungkin akan merekomendasikan kemoterapi, radiasi, atau pemberian pbat infus di dalam dada.