Scroll untuk baca artikel
Tekno dan Otomotif

6 Cara Mempercepat Booting Windows 10

227
×

6 Cara Mempercepat Booting Windows 10

Sebarkan artikel ini
windows 10

Windows 10 adalah sistem operasi yang tergolong cepat dan mudah dioperasikan. Hal ini lantaran kerja sistemnya yang cukup efisien, apalagi bagi kamu yang menggunakan laptop dengan spek di atas rata-rata.

Sebagai catatan, kami yang menggunakan laptop dengan spek Ryzen 7 4800 dan RAM 8GB memiliki booting time kurang dari 30 detik saja. Waktu yang tergolong cepat untuk sebuah laptop.

Baca juga: Inilah 5 Cara Mengatasi Kursor Laptop yang Tidak Bergerak (FIX)

Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan kamu yspek laptopnya rendah? Atau kamu yang speknya sudah oke tapi tetap saja lemot dengan booting time yang sangat lama?

Tidak perlu khawatir karena kami punya tips dan triknya untuk kamu, ini dia!

1. Ubah Pengaturan Daya

Salah satu hal yang diketahui bisa memperlambat booting time dari Windows 10 adalah pengaturan hemat daya alias power saver. Pengaturan ini memungkinkan laptop untuk memperlambat performa demi menyimpan daya dari laptop tersebut.

Mengubah pengaturan hemat daya menjadi balanced atau performance diketahui bisa mempercepat booting time dari Windows 10. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini:

  1. Klik Start Control Panel.
  2. Pilih System and Security Power Options.
  3. Klik Balanced (recommended) bila ingin performa yang cukup baik namun daya tetap hemat, atau High performance bila ingin performa tinggi.
  4. Klik Change plan settings di samping pengaturan yang ingin dipilih.

Saran kami ubah pengaturan menjadi Balanced saat Unplugged dan High Performance saat kamu menggunakan charger laptop. Adapun pengguna PC kami rasa tidak memiliki alasan khusus unutuk menggunakan mode hemat daya.

2. Kurangi Program Start Up

Salah satu alasan mengapa laptopmu berjalan lambat saat dinyalakan adalah terlalu banyak start up program yang berjalan. Hal ini bisa berlangsung tanpa kamu sadari, dan sayangnya membuat laptop menjadi tidak kuat.

Solusinya adalah dengan mengurangi program-program yang otomatis berjalan di background sejak awal laptop dinyalakan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikuti ini:

  1. Tekan Ctrl + Shift + Esc untuk masuk ke Task Manager.
  2. Klik More Detail > Klik Startup tab.
  3. Kamu bisa menyusuri satu persatu aplikasi dari atas hingga bawah. Bila menemukan aplikasi yang tidak terlalu digunakan, klik kanan > Disable.

Sayangnya diantara banyak sekali start up program mungkin kamu akan menemukan beberapa nama yang tidak familiar. Misalnya saja beberapa aplikasi yang memiliki akhiran .exe. Kadang kita menjadi bingung apakah harus men-disabled aplikasi semacam ini atau tidak.

Kamu bisa saja melakukan googling, atau bisa langsung membuka laman situs resmi Should I Block It. Di dalam situs ini kamu bisa langsung mencari nama aplikasi yang ingin kamu blok dan kamu akan menemukan informasi penting terkait aplikasi tersebut.

3. Gunakan ReadyBoost

Salah satu fitur yang terdapat pada Windows 10 adalah fitur penyimpanan cache secara reguler pada harddisk. Tujuannya agar ketika laptop menginginkan data tersebut dengan cepat, maka laptop bisa langsung mengambilnya dari penyimanan cache.

Cache sebenarnya tidak akan jadi masalah besar bila kamu sudah menggunakan SSD. Namun hal ini bisa memperlambat kecepatan booting apabila kamu masih menggunakan HDD. Tapi ada trik yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi ini.

  1. Colokkan USB Flash Drive ke port USB, usahakan menggunakan USB 2.0 atau 3.0.
  2. Buka File Explorer > Klik This PC > Klik Flash Drive yang sebelumnya dicolok.
  3. Klik kanan > Klik Properties > klik tab ReadyBoost.
  4. Klik Dedicate this device to ReadyBoost > klik Apply > klik Ok.

Dengan cara ini cache akan disimpan ke dalam flash drive yang sudah kamu pilih tersebut. Namun tentu saja dengan syarat flash drive harus terus tersambung ke laptopmu, yang mana tentu akan memberatkan bagi sebagian orang. Apalagi pada orang yang memiliki laptop dengan port minimalis.

Bila tidak bisa menggunakan cara ini, silahkan coba cara berikutnya!

4. Tambah RAM

Cara yang satu ini barangkali tidak berlaku untuk semua laptop. Melainkan hanya laptop-laptop dengan RAM yang bisa ditambahkan, pun dengan kamu yang menggunakan PC untuk aktivitas harianmu.

Sebelum tambah RAM, pastikan kamu beli jenis RAM yang sama dengan yang terpasang sekarang di laptop. Ada dua pilihan, yaitu tambah RAM di slot kosong ataupun lem biru (lempar, beli baru).

Yang manapun pilihan kamu, semua ram yang terpasang di slot RAM di laptop harus identikal, artinya kalau satu slot 4GB, satunya lagi harus 4GB juga. Oleh karenanya supaya aman lebih beli produk yang sama persis di toko yang sama dan merk yang sama.

Jika ukuran kedua RAM berbeda, ada kemungkinan performa meningkat, namun tidak terlalu optimal. Alih-alih performa RAM yang lebih besar akan anjlok mengikuti performa RAM yang berukuran lebih kecil.

5. Matikan Search Indexing

Salah satu fitur yang dimiliiki oleh Windows 10 adalah dengan melakukan indexing harddisk di background. Hal ini membuat proses pencarian files menjadi lebih cepat saat dibutuhkan. Sayangnya proses indexing ini justru memperlambat laptopmu.

Mematikan fitur ini diketahui bisa mempercepat proses booting dan performa laptop secara keseluruhan. Apalagi bila laptop yang kamu gunakan menggunakan SSD. Nah, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan.

  1. Buka Run > ketik services.msc Enter.
  2. Scroll ke bawah hingga menemukan Windows Search Properties.
  3. Klik dua Windows Search Properties.
  4. Klik Stop.
  5. Lakukan Reboot atau Restart.

Cara ini diketahui bisa mempercepat performa laptop dengan cukup jauh. Meski harus mengorbankan kecepatan laptop saat melakukan pencarian files. Namun biasanya penurunan kecepatan ini tidak akan terlalu terasa kok.

6. Bersihkan Hard Disk

Cara ketujuh yang bisa kami berikan kepadamu adalah dengan cara bersih-bersih harddisk. Cara tradisional ini diketahui sangat efektif untuk mempercepat proses booting dan performa laptopmu secara keseluruhan. Berikut ini adalah langkahnya.

  1. Buka Settings > klik System.
  2. Klik Storage.
  3. Pada bagian Storage Sense ubah Toggle Off menjadi On.

Dengan cara ini secara otomatis Windows akan mendeteksi file-file tidak berguna di dalam laptop secara berkala. Kemudian sistem akan membersihkannya dan memindahkan ke dalam recycle bin.