Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

BI Harap Bateng Tekan Inflasi Bawang Merah

169
×

BI Harap Bateng Tekan Inflasi Bawang Merah

Sebarkan artikel ini
Manfaat Bawang Merah Untuk Lelaki Beserta Bukti Ilmiahnya
Foto: ist

– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mensosialisasikan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Bawang Merah di Bangka Tengah.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Babel, Budi Widihartanto mengungkapkan, bawang merah menjadi 3 besar penyumbang inflasi terbesar di Bangka Belitung.

Budi mengatakan, komoditas bawang merah mempunyai andil sekitar 0,67 persen sebagai penyumbang inflasi terbesar di Bangka Belitung.

Selain Bawang Merah, cabai merah juga menyumbang inflasi sekitar 1,05 persen dan yang paling terbesar berasal dari angkutan udara, yakni sekitar 2,95 persen.

“Kalau angkutan udara itukan karena masalah eksternal. Sedangkan bawang merah dan cabai merah ini masalah pasokan, produksi dan produktivitas yang harus perlu ditingkatkan,” ucap Budi, Senin (29/8/2022).

Karena hak tesebut, Jumat kemarin pihaknya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Babel berikut dengan jajaran Forkopimda dan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melakukan panen dan penyemaian bibit bawang merah di ladang pertanian milik Kelompok Tani Tumbuh Berhasil, Kelurahan Padang Mulia, Kecamatan Koba.

“Harapannya dengan adanya panen bawang merah ini dapat membuat angka inflasi yang disumbang dari komoditas bawang merah bisa terus turun hingga menjadi deflasi,” ungkapnya.

Dirinya berharap, dalam 3 bulan ke depan, inflasi pangan di Bangka Belitung dapat ditekan karena pasokan pertanian diperkirakan akan meningkat.

Senada, Penjabat Gubernur (Pj) Provinsi Bangk Belitung, Ridwan Djamaludin mengatakan, pengendalian inflasi pangan di Bangka Belitung menjadi hal yang sangat penting.

Menurutnya, kegiatan pangan dan penyemaian bawang merah serta penyaluran bantuan sarana dan prasarana pertanian yang dilakukan hari ini adalah wujud gerakan yang bersifat cepat dan nyata.

“Ujung tombak dalam mengendalikan inflasi pangan ini adalah para petani yang akan menentukan keberhasilan produksi pertanian,” ungkap Ridwan.

Lanjut dia, pihaknya akan mendukung secara penuh perihal distribusi dan hilirisasi hasil pertanian sehingga menjadi gerakan seirama dalam mengendalikan inflasi di sektor pangan.

Sementara itu, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi dan BI Provinsi Babel dalam memberikan dukungan dan dorongan kepada para petani-petani di Bangka Tengah.

“Perlu sinergitas kita bersama dalam menekan laju inflasi di Bangka Belitung,” ujar Algafry.

Misalnya yang dilakukan pada penyemaian bibit bawang merah hari ini dengan menggunakan bibit yang lebih murah untuk menekan cost (biaya-red) produksi pertanian hingga 50 persen dengan hasil yang lebih cepat dan banyak.

“Dengan harga produksi yang jauh lebih murah, maka otomatis harga bawang merah akan menjadi lebih murah dan inflasi pun turun,” imbuhnya.(Erwin)