Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

Tingkat Membaca Masyarakat Bangka Tengah Rendah

230
×

Tingkat Membaca Masyarakat Bangka Tengah Rendah

Sebarkan artikel ini
IMG 20220725 WA0013
Foto: Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangka Tengah, Irwandi.(Erwin/intrik)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Tingkat kegemaran membaca di Kabupaten Bangka Tengah masuk dalam kategori rendah, Senin (25/7/2022).

Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Bangka Tengah pada 2021 lalu dimana hanya mencapai angka 39,61 dari skala 0-100.

Pada survei itu, dilakukan pada 189 orang dimana 98 orang membaca bahan bacaan fiksi atau non fiksi 1 sampai 2 jam per hari dan sisanya kurang dari 1 jam hingga lebih dari 2 jam.

“Kita termasuk dalam peringkat rendah dan ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2020, yang mana salah satu penyebabnya adalah karena pandemi Covid-19,” ujar Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bateng, Irwandi kepada intrik.id.

Untuk itu, pihaknya terus berupaya membangun dan menumbuhkan minat baca dan budaya literasi kepada masyarakat terkhusus generasi muda.

Selain itu ia juga mengatakan saat ini perpustakaan di Bangka Tengah masih kekurangan baik dari sarana maupun prasarana.

“Pengelolaan perpustakaan yang sering berganti, laporan administrasi yang tidak rapi dan kurangnya koleksi buku-buku fiksi, sehingga kurang menarik minat baca,” ungkapnya.

Irwandi mengatakan pihaknya akan membangun perpustakaan baru yang lebih modern, representatif dan nyaman.

“Kita juga akan memperbanyak kegiatan membaca baik di sekolah maupun di rumah, hingga pengadaan sarana dan prasarana seperti penyediaan buku-buku bacaan dan pelajaran, baik di perpustakaan sekolah, perpustakaan desa/kelurahan maupun perpustakaan daerah,” tegasnya.

Kata Irwandi, dalam menumbuhkan minat baca masyarakat Bateng, pihaknya juga telah mengadakan berbagai program, seperti giat perpustakaan keliling, bimtek pengembangan perpustakaan dan program Sibuk (diskuai isi buku).

“Selain itu, kita juga memiliki program baling bambu (baca keliling menambah ilmu-red) dan posyandu anak-anak bersama bunda baca, pebisnis (perpustakaan berbasis inklusi sosial-red) dan lainnya,” ujarnya.

“Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang ada, tingkat kegemaran membaca masyarakat Bateng dapat meningkat, apalagi literasi perlu terus kita dorong agar masyarakat kita berkualitas di dalam hidupnya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan,” harap Irwandi.(Erwin)