Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

SMP Muhammadiyah Koba Tawarkan Berbagai Program Unggulan

277
×

SMP Muhammadiyah Koba Tawarkan Berbagai Program Unggulan

Sebarkan artikel ini
IMG 20220729 WA0007

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Koba tawarkan sejumlah program unggulan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan, mengingat peminat di sekolah tersebut masih sedikit.

Mencegah hal itu, sekolah yang beralamat di Jalan Syafrie Rahman, Koba, Bangka Tengah tersebut membuat berbagai macam program pembelajaran yang bertujuan menambah wawasan peserta didik, baik dalam hal akademik maupun non akademik.

Memiliki sekitar 112 peserta didik, SMP Muhammadiyah Koba sangat menjunjung tinggi pembelajaran keislaman, namun tidak mengesampingkan pembelajaran umum lainnya.

Kepala SMP Muhammadiyah Koba, Arum Setia Ningsih mengungkapkan bahwa tahun 2022 ini, pihaknya telah memulai sejumlah program pendidikan.

Salah satunya adalah kegiatan tadarus Al-Quran dua kali sehari, yakni pagi hari sebelum memulai pelajaran dan sebelum pulang ke rumah.

Kata dia, hal itu dilakukan karena cukup banyak peserta didik yang masih salah dan belum lancar membaca Al-Quran, bahkan ada yang lupa cara membacanya.

“Apalagi kita sempat belajar daring (online-red) selama kurang lebih dua tahun karena pandemi. Jadi banyak siswa yang jarang baca Al-Quran di rumah dan mengulang ataupun memperbagus bacaannya,” ucap Arum saat diwawancarai intrik.id , Jumat(29/7/2022).

Kemudian, pihaknya juga mempunyai target agar para peserta didik mampu menghafal Al-Quran Juz 30 ketika lulus SMP nanti.

Selain itu, pihaknya juga menyertakan program setoran hafalan satu hari satu hadist yang telah diterapkan sejak bulan Ramadhan lalu.

“Setiap pagi juga kami selalu mengajak para siswa untuk Sholat Dhuha berjamaah,” ujarnya.

Uniknya, SMP Muhammadiyah Koba baru-baru saja mengimplementasikan program tadabbur alam atau sederhananya disebut dengan sekolah alam.

Arum menjelaskan, program tersebut telah dijalankan sejak Januari lalu dengan mengajak seluruh murid belajar di luar lingkungan sekolah, seperti ke tempat-tempat wisata.

“Sejauh ini kita sudah ke sejumlah pantai, wisata Danau Kulong Biru Air Bara dan lain sebagainya. Jadi, kita mengajak para siswa membawa buku pelajarannya dan belajar di sana,” jelasnya.

Dia berujar, hal itu dimaksudkan agar peserta didik tidak bosan dan bisa refreshing serta merasakan sensasi belajar di alam terbuka.

“Belajarnya pun santai, bahkan terkadang kita malah lebih banyak mengajak mereka bermain game tradisional,” sambung dia.

Dikatakannya, kegiatan tadabbur alam itu dilakukan setiap satu bulan sekali dengan mengajak seluruh murid dari kelas 7-9 dan termasuk para guru beramai-ramai menggunakan bus.

Tak ada biaya yang mahal, Arum mengatakan bahwa masing-masing murid hanya membayar ongkos bus sebesar Rp4.000 rupiah setiap satu kali perjalanan.

“Itupun tetap koordinasikan terlebih dahulu ke wali murid sebelum berangkat, apakah keberatan atau tidak. Dan Alhamdulillah sejauh ini semuanya sangat mendukung. Kalau untuk makanan, para murid kami suruh untuk membawa bekal dari rumah,” terangnya.

Kemudian, pihaknya juga mempunyai program Jumat bakat yang memungkinkan peserta didik menampilkan talentanya setiap hari Jumat.

“Tapi kadang-kadang kami selingi juga dengan Tausiyah dengan mengundang ustadz atau ustadzah,” tambahnya.

Bahkan, pihaknya juga berencana akan menggelar tausiyah khusus bagi wali murid setiap sebulan sekali.

“Jadi bukan hanya siswanya saja, tapi kami juga berharap agar para orang tua ikut mengenal lingkungan sekolah dan lebih dekat dengan para guru. Sekaligus juga untuk mempromosikan sekolah ke masyarakat,” tuturnya.

Di samping itu, saat ini SMP Muhammadiyah telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah agar para siswa-siswi tidak perlu membayar SPP sampai lulus.

“Para siswa enggak perlu bayar SPP alias gratis sampai mereka lulus, sama seperti di sekolah negeri pokoknya,” imbuhnya.

Diketahui, SMP Muhamadiyah telah berdiri sejak tahun 1986 dan selalu mengalami pasang surut, termasuk kekurangan murid dan sempat terancam tutup. (erwin)