Scroll untuk baca artikel
Bangka TengahEkonomi/Bisnis

Bangka Tengah Dapat Rp 25 Miliyar Dari Kotoran Sapi

225
×

Bangka Tengah Dapat Rp 25 Miliyar Dari Kotoran Sapi

Sebarkan artikel ini
IMG 20220720 WA0010
Foto: Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Sajidin.(Erwin/intrik)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Bangka Tengah bisa menghasilkan uang hingga Rp 25 Miliyar per tahun hanya dengan memanfaatkan kotoran sapi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Sajidin mengatakan kotoran sapi tersebut harus dimanfaatkan sebagai pupuk kompos dimana seekor sapi dapat menghasilkan kotoran sekitar 10 kilogram per hari.

Sedangkan, dari data yang tercatat diketahui bahwa populasi sapi di Bangka Tengah saat ini adalah sebanyak 6.330 ekor.

“Setelah diakumulasi dan dikalikan dengan presentase penyusutan menjadi 55 persen, diketahui bahwa kompos kotoran sapi di Bangka Tengah mencapai lebih dari 34 ribu kg atau 34 ton per hari,” ungkapnya kepada intrik.id, Rabu (20/7/2022).

Ia mengatakan dari jumlah tersebut, maka diketahui produksi kompos kotoran sapi di Bangka Tengah per tahun mencapai 12,7 juta kilogram lebih.

“Saat ini untuk harga kompos kotoran sapi di Bangka Tengah setelah diolah adalah 2.000 per kilogram. Maka dari situ, kita bisa menghasilkan uang hingga 25 Miliyar,” jelasnya.

Di samping itu, Sajidin menyebutkan bahwa Bangka Tengah telah memiliki laboratorium MA-11 yang dapat diandalkan dalam proses pengelolaan kotoran hewan sebagai super dekomposer pembuatan kompos dan bio urine yang sangat dibutuhkan oleh petani dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan, ramah lingkungan dan ekonomis.

Menurutnya, penggunaan pupuk organik dalam setiap kegiatan pertanian akan membawa dampak yang lebih baik dari segi struktur tanah yang semakin lama akan menjadi semakin subur.

Selain itu, penggunaan pupuk organik atau kompos juga akan membuat produk pertanian pangan yang dihasilkan cenderung lebih aman untuk dikonsumsi.

“Dengan populasi ternak yang senantiasa naik setiap tahunnya, kami optimis bahwa penjual kompos kotoran sapi akan sangat potensial,” pungkasnya.(Erwin)