Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

716 Lulusan SD di Bangka Tengah Tidak Dapat Lanjut ke SMP Negeri

186
×

716 Lulusan SD di Bangka Tengah Tidak Dapat Lanjut ke SMP Negeri

Sebarkan artikel ini
IMG 20220617 WA0008 1
Foto: Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Iskandar.(Erwin/intrik.id)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Tidak semua siswa lulusan SD di Bangka Tengah bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

Hal itu disebabkan kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMP terbatas hanya 2.852 siswa saja di 21 SMP Negeri, sementara kelulusan 90 SD N di Bateng mencapai 3.568 siswa.

Artinya, ada 716 siswa lulusan SD yang berkemungkinan tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri di Bangka Tengah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Iskandar mengaku tidak khawatir karena memiliki alternatif lain untuk kelulusan SD.

“Kalau kita lihat dari datanya, memang enggak cukup. Tapi pasti ada orang tua yang memasukan anaknya ke sekolah swasta ataupun ke pesantren,” jelas Iskandar saat diwawancarai intrik.id, Senin (20/6/2022).

Menurutnya, hal ini sama seperti tahun lalu dimana tidak ada permasalahan terkait daya tampung di SMP Negeri.

“Malah mungkin ada beberapa lulusan SD yang mendaftar di SMP yang ada di kabupaten lain karena pindah domisili mengikuti orangtuanya,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya memprediksikan bahwa daya tampung di SMP Negeri pada tahun ini diperkirakan akan tercukupi.

Keyakinan itupun diperkuat karena pihaknya telah membuka sekolah baru yakni SMPN 3 Koba yang berada di Kelurahan Simpang Perlang.

Menurut dia, permasalahan terkait daya tampung PPDB di Bangka Tengah ini memang lazim terjadi di Kecamatan Koba.

Pasalnya, kebanyakan masyarakat Koba kerap berebut mendaftarkan anak-anaknya ke SMPN 1 Koba yang kuotanya juga terbatas.

“Apalagi pendaftaran PPDB ini kan sesuai zonasi, otomatis siswa-siswa yang alamatnya jauh dari sekolah tersebut, pasti tidak akan keterima,” ungkapnya.

Oleh karena itu, siswa-siswa yang tidak diterima tersebut akan disarankan untuk pindah ke sekolah lainnya, termasuk ke SMP Swasta.

Iskandar berujar, pihaknya juga memiliki program kerjasama dengan SMP Muhammadiyah Koba agar minat siswa untuk masuk sekolah swasta tetap tinggi.

“Jadi sejak tahun lalu, kami sudah kerjasama dengan SMP Muhammadiyah Koba dan siapapun yang daftar ke situ, akan kita bayarkan uang SPP-nya secara full. Hal itu kami lakukan supaya minat siswa yang mau masuk ke sekolah swasta tetap tinggi,” ujarnya.

Meski demikian, ia berpesan agar sekolah-sekolah swasta juga harus memiliki keunggulannya sendiri sehingga dapat menjadi nilai jual dalam menarik minat peserta didik baru.(Erwin)