Scroll untuk baca artikel
Ekonomi/BisnisBangka TengahKesehatan

Lebih dari 700 Sapi di Bangka Tengah Terinfeksi PMK

219
×

Lebih dari 700 Sapi di Bangka Tengah Terinfeksi PMK

Sebarkan artikel ini
IMG 20220517 WA0008 1
Foto: Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin.(Erwin/intrik.id)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Lebih dari 700 sapi ternak di Kabupaten Bangka Tengah teridentifikasi mengidap virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepada Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Sajidin saat di hubungi via WA, Senin (16/5/2022).

Ia mengatakan, tiga dari enam kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah sudah mengindentifikasi adanya virus PMK di sejumlah peternakan.

“Ada 3 kecamatan yang terindentifikasi terkena PMK yaitu kecamatan Pangkalan Baru, Namang dan Simpang Katis,” kata Sajidin.

Sedangkan kecamatan lainnya yakni Koba, Lubuk Besar dan Sungaiselan masih tergolong aman dan belum ada laporan dari para peternak.

“Jangan sampai ada lah, kasihan juga para pengusaha sapinya. Karena kalau satu (sapi-red) saja yang kena PMK, maka kemungkinan yang lain untuk tertular juga sangat besar dan cepat,” ujarnya.

Lanjut dia, dari data per tanggal 13 Mei 2022 lalu, pihaknya mencatat bahwa total ada sebanyak 752 sapi ternak di Bangka Tengah yang terindentifikasi terjangkit PMK.

Diakuinya, bahkan ada sebuah peternakan di Kampung Dul, Pangkalan Baru yang sapi ternaknya terjangkit PMK hingga sebanyak 500 ekor.

Dia berujar, tidak semua sapi yang ada di suatu peternakan dilakukan pengecekan PMK satu per satu.

“Jadi dalam satu peternakan itu hanya kami ambil sampel dua atau tiga ekor sapi saja. Dan kalau sapi tersebut dinyatakan terindikasi PMK, maka dapat diasumsikan bahwa sapi-sapi lain dalam peternakan tersebut juga sudah tertular semuanya,” jelasnya.

Menurutnya, pihaknya tidak bisa melakukan pengecekan terhadap satu per satu ternak, karena keterbatasan peralatan, waktu dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Meski begitu, Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah tetap melayani laporan masyarakat jika memang ditemukan adanya gejala-gejala virus PMK pada hewan ternak.

“Dokter hewan kami yang ada di setiap kecamatan selalu standby. Jadi kalau ada laporan dari masyarakat, maka kami akan langsung turun ke lapangan,” pungkasnya.

Laporan wartawan intrik.id/Erwin