Scroll untuk baca artikel
Ekonomi/BisnisBangka Tengah

Harga Minyak Goreng Turun, Gorengan Tetap Dijual Seribu Perbuah

334
×

Harga Minyak Goreng Turun, Gorengan Tetap Dijual Seribu Perbuah

Sebarkan artikel ini
IMG 20220510 WA0001
Foto: Beragam gorengan.(intrik.id/Erwin)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Dampak harga minyak goreng menjadi salah satu penyebab naiknya beberapa jajan yang sering dibeli masyarakat seperti gorengan. Kenaikan harga minyak goreng ini menjadi dampak signifikan bagi para pedagang gorengan disekitaran Kota Koba.

Bagaimana tidak, harga minyak yang biasa dibeli di kisaran harga Rp 12 ribu hingga Rp15 ribu menjadi Rp 25ribu. Kenaikan harga minyak ini juga diikuti naiknya harga gandum dari Rp 11ribu jadi Rp 14ribu, sagu Rp 10ribu jadi Rp 13ribu serta harga cabe hijau yang semula Rp 40 ribu/kg menjadi Rp 50 ribu/kg.

Lukman Pemilik Gorengan DYM mengatakan, kenaikan harga-harga ini membuat harga gorengannya yang semula Rp 500 menjadi Rp 1000.

“Saya biasa jual gorengan 500 rupiah, sekarang 1000 rupiah. Soalnya pokok pembuatan gorengan naik semua. Ini udah terjadi sebelum lebaran kemaren,” ungkapnya pada intrik.id, Selasa (10/5/2022).

Ia menjelaskan, sekarang bukan harga minyak yang naik, tapi sagu, gandum, bihun dan bahan pokok lainnya untuk pembuatan gorengan naim semua.

“Minyak naik mas, terus semua bahan ikut naik 3 minggu setelah harga minyak naik. Mau tak mau saya juga kecilin ukuran gorengan sama naikin harga,” keluhnya.

Ia menambahkan, bahwa harga minyak pasca lebaran turun Rp 1000.

“Oh iya mas, harga minya turun seribu, dari 25 ribub jadi 24ribu. Katanya kalau stok lama habis harga minyak bakal turun dibawah 20 ribu,” tambahnya.

Ia juga menuturkan bahwa harga gorengan yang ia jual tidak akan dikembalikan menjadi Rp 500 per buah tapi tetap diangka seribu.

“Walau nanti harga normal, saya tetap jual seribu, takut tiba-tiba naik lagi. Tapi saya pastikan ukurannya akan 2 kali lebih besar dari ini,” tutupnya.

Disisi lain, Lia pemilik toko klontong membenarkan kenaikan harga sagu dan gandum, serta harga minya yang katanya akan turun.

“Harga sagu dan gandum emang naik sebelum lebaran kemarin dan masih diangka 13rb pasca lebaran. Mungkin akan normal lagi nanti setelah minyak turun. Minyak juga kata distributor akan kembali normal atau dibawah 20rb.Paling ngabisin stok yang kemaren dulu dengan harga yang sama dikisaran 25rb atau 24rb,” jelasanya kepada intrik.id saat ditanyai di depan tokonya.

Laporan wartawan intrik.id/Erwin