Scroll untuk baca artikel
PangkalpinangWisata/Kuliner

Molen Dukung Pengembangan Pariwisata Melalui Sistem Pemasaran Terpadu

162
×

Molen Dukung Pengembangan Pariwisata Melalui Sistem Pemasaran Terpadu

Sebarkan artikel ini
IMG 20220222 WA0002
Foto: Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil saat rapat Paripurna di DPRD Kota Pangkalpinang.(ist)

INTRIK.ID, PANGKALPINANG – Kota Pangkalpinang mendukung pembangunan pemasaran pariwisata dengan kebijakan mengembangkan sistem pemasaran terpadu antar daya tarik wisata dan produk pariwisata, antarwilayah dan antarsektor.

Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan pemasaran pariwisata tersebut nanti akan melalui informasi yang berkualitas sesuai keunggulan tematik dan sasaran segmen pasar wisatawan kota.

Strategi yang dilakukan oleh Pemkot Pangkalpinang melalui Dinas Pariwisata diantaranya melalui teknik dan media komunikasi pemasaran yang efektif dalam membangun citra pariwisata kota sebagai destinasi pariwisata perkotaan berbasis sejarah Bangka Belitung (pertambangan timah, pusat pemerintahan, perjuangan kemerdekaan) dan Budaya Melayu.

“Mengembangkan basis data dan penelitian pasar wisatawan nusantara dan mancanegara kota yang berkesinambungan juga mengembangkan pasar wisatawan nusantara segmen keluarga dan pelajar/mahasiswa dari luar daerah Kota Pangkalpinang,” ungkapnya di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Pangkalpinang, Senin (21/2/2022).

Meskipun begitu, pria yang akrab disapa Molen itu mengatakan masih adanya beberapa masalah utama yang dihadapi dan menjadi kendala bagi tumbuhnya kepariwisataan di Kota Pangkalpinang.

“Kendala pencitraan pariwisata Kota Pangkalpinang, strategi komunikasi pemasaran yang belum terpadu dan terfokus, dan yang terakhir sinergi kemitraan pemasaran yang masih belum optimal,” terangnya.

Oleh karena itu, langkah strategi yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam rangka meningkatkan investasi di bidang pariwisata yang terdampak selama pandemi Covid-19 yaitu menyusun profil investasi pariwisata kota sesuai dengan potensi sejarah pertambangan timah dan nilai Budaya Melayu.

Selanjutnya merumuskan dan menetapkan regulasi investasi pariwisata yang berpihak pada masyarakat, berwawasan lingkungan, serta sesuai dengan aturan dan nilai Budaya Melayu, serta melaksanakan promosi investasi pariwisata kota melalui forum komunikasi bisnis regular dengan investor dalam dan luar negeri, bersama dengan sektor pertambangan, perdagangan, perikanan, dan industri lainnya.

“Saling berkolaborasi serta kompak dalam mendukung pengembangan kepariwisataan, sehingga menimbulkan multiplier effect yang luas bagi masyarakat pada umumnya dan para pelaku pariwisata khususnya,” pungkas wali kota yang mengawali karier sebagai pegawai negeri tersebut.(*/red)