Scroll untuk baca artikel
BangkaBangka BelitungKesehatan

Tolak Anak Divaksin, Satgas Covid Bangka Akan Panggil Orang Tuanya

143
×

Tolak Anak Divaksin, Satgas Covid Bangka Akan Panggil Orang Tuanya

Sebarkan artikel ini
9C84A8CF A6EE 4BF5 B070 16FEBB62112D
Foto: ist

INTRIK.ID, BANGKA — Pemerintah Kabupaten Bangka akan melakukan sosialisasi khusus bagi orang tua yang menolak anaknya untuk divaksin. Hal ini untuk memenuhi kewajiban vaksinasi bagi seluruh pelajar SMP dan SMA.

Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra mengatakan pihaknya akan memanggil orang tua tersebut terlebih dahulu untuk mengetahui alasannya.

“Nanti bagi orang tua yang menolak (anaknya divaksin-red), kita akan lakukan pendekatan lebih dalam dulu. Kita akan tanya alasannya mengapa anaknya gak boleh divaksin. Inikan penting untuk membentuk imun yang kuat,” ungkapnya, Senin (20/9/2021).

Ia juga mengatakan akan terus berupaya memberikan sosialisasi terkait vaksinasi ke sekolah-sekolah di Kabupaten Bangka.

“Bahkan nanti para guru juga akan memberikan pemahaman kepada orang tua murid yang keberatan jika anaknya divaksin. Artinya, kita menggunakan pendekatan yang lebih,” ujarnya.

“Bujang Miak juga akan turut serta membantu kami dalam mensukseskan program vaksinasi bagi pelajar dan masyarakat lainnya,” tambah Boy Yandra.

Ia mengatakan saat ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di Kabupaten Bangka hingga saat ini telah mencapai 60 persen baik jenjang SMP maupun SMA.

“Untuk SMP dan SMA kurang lebih sudah 60 persen yang sudah disuntik vaksin. Tapi ini baru data sementara sampai saat ini,” tegasnya.

Ia menuturkan bahwa vaksin Covid-19 ini sangat penting bagi tubuh, terlebih bagi anak-anak didik yang nantinya akan menjalani pembelajaran tatap muka.

Untuk itu diharapkan, proses vaksinasi bagi pelajar dapat dijalankan dengan baik dan mencapai target sasaran.

“Kita harapkan anak-anak (siswa) agar semuanya disuntik vaksin karena ini akan membentuk herd imunity, sehingga daya tahan tubuh akan semakin kuat untuk menangkal virus Corona. Jadi proses belajar mengajar juga bisa dilakukan dengan aman,” harap Boy.(red)