Scroll untuk baca artikel
Bangka BelitungBangka

Gunakan Teknologi Jarwo 2 :1 dan Permentasi Kohe, BPP Mendo Barat Panen Jagung Manis

133
×

Gunakan Teknologi Jarwo 2 :1 dan Permentasi Kohe, BPP Mendo Barat Panen Jagung Manis

Sebarkan artikel ini
IMG 20210908 WA0046

BANGKA. MENDO BARAT. INTRIK.ID – Sebuah teknologi pertanian akan menentukan hasil yang ingin dicapai.
Untuk menentukan teknologi tepat guna, uji coba teknologi harus dilaksanakan.

Seperti yang dilakukan Balai Penyuluh Pertanian ( BPP ) Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Menggunakan teknologi Jarwo 2:1 serta permentasi Kotoran Hewan ( Kohe) pada tanaman jagung ( zea mays ) manis bisa meningkatkan produksi.

Jarwo 2:1 adalah baris tanaman dimana dua atau lebih baris tanaman, dipisahkan lorong luas memanjang. Sistim jarwo memanfaatkan tanaman barisan pinggir ( Border Effect ) . Sedangkan permentasi Kohe yakni membuat nutrisi organik tanaman dalam bentuk cairan, memanfaatkan kotoran hewan.

Koordinator BPP Mendo Barat Zul Hamzah menyampaikan, kalau teknologi Jarwo 2 : 1 untuk tanaman jagung manis baru pertama diterapkan.

“Teknologi jarwo 2: 1 biasanya diterapkan pada tanaman padi, nah kita dari BPP Mendo Barat mencoba teknologi tersebut ( Jarwo 2: 1 – red ) pada tanaman jagung manis. Modal uji coba ini kita patungan sama kawan, ternyata hasil produksinya cukup baik,” kata Zul Hamzah, Rabu ( 8/9/2021) siang di Mendo Barat.

Menurutnya untuk petani di Kecamatan Mendo Barat belum ada menggunakan Jarwo 2: 1, masih pakai sistem yang lama.

“Secara umum khusus petani di Kecamatan Mendo Barat belum ada menerapkan jarwo 2:1, untuk itu kita buat uji coba Demplot tanaman jagung manis sistem jarwo 2:1, seluas kurang lebih setengah hektar dan prediksi hasil jagung manis 3 ton,” jelasnya.

Guna menekan biaya pemupupukan, BPP Mendo Barat memanfaatkan permentasi Kohe sebagai hara tanaman jagung manis.

“Sebagai salah satu tempat inforamsi penerapan teknologi pertanian, pada tanaman jagung manis ini kita gunakan permentasi kotoran hewan untuk memenuhi nutrisi tanaman sampai tahap produksi. Disamping menekan biaya pemupukkan, permentasi kohe bisa meningkatkan kesuburan tanah,” tambah Zul Hamzah.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Elius Gani usai menghadiri panen jagung, berharap BPP merupakan pusat informasi bagi petani.

“Berdayakan lahan di BPP untuk menerapkan teknologi pertanian, karena BPP tempat berkumpulnya Penyuluh dan petani. Apa yang sudah dilakukan BPP Mendo Barat hendaknya diikuti BPP lain yang ada di Kabupaten Bangka. Jadikan BPP itu pusat informasi bagi pembangunan pertanian,” ungkapnya.

Selain memberi informasi teknologi pertanian, Elius Gani juga menyampaikan kalau hasil produksi tanaman uji coba bisa menambah pendapat BPP.

“Selain menerapkan teknologi, produksi tanaman yang diuji coba bisa dijual dan hasil bisa menambah pendapatan BPP,” tutupnya.