Scroll untuk baca artikel
BangkaBangka Belitung

Kelurahan dan Desa di Bangka Ini Terancam Tak Bisa Menggelar Salat Ied

168
×

Kelurahan dan Desa di Bangka Ini Terancam Tak Bisa Menggelar Salat Ied

Sebarkan artikel ini
Screenshot 20210509 151422354 1
Foto: ist

SUNGAILIAT, INTRIK.ID — Sebanyak lima kelurahan dan tiga desa di Kabupaten Bangka terancam tidak bisa melaksanakan salat Ied karena masuk dalam zona merah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bangka, Boy Yandra mengatakan rata-rata wilayah zona merah tersebut berada di Kecamatan Sungailiat.

“Zona merah ini dari jumlah kasus positif yakni kelurahan bukit betung, sri menanti, sungailiat, kenanga dan parit padang. Sementara untuk desanya yakni desa air ruai, karya makmur dan bukit layang,” ungkapnya, Minggu (9/5/2021).

Selain itu ia juga mengatakan Kecamatan Sungailiat juga merupakan daerah terbanyak yang masih melakukan isolasi yakni sebanyak 129 orang.

“Total yang masih isolasi ada 279 orang, kecamatan Sungailiat 129 diantaranya, kemudian kecamatan Pemali 74 dan belinyu 48 orang. Sisanya dari kecamatan lain tapi tidak banyak lagi,” tegas Boy.

Sementara sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kemenag RI No. 4 Tahun 2021 dimana wilayah zona merah dan oranye tidak diizinkan untuk melaksanakan salat Ied.

“Sekarang masih banyak wilayah kita yang zona merah seperti kelurahan bukit betung, sri menanti serta sungailiat. Jadi kalau masih merah mungkin tidak (salat Ied-red) tapi kalau kasusnya menurun mungkin bisa kita laksanakan,” ungkap Kepala Kemenag Kabupaten Bangka, Syaipul Zohri.

Meskipun begitu pihaknya masih akan menunggu hasil akhir dari tim gugus tugas covid 19 kabupaten bangka hingga H-2 untuk memastikan daerah mana saja yang merupakan zona merah.

“Kita tunggu hasil rapat dengan forkopimda nanti. Siapa tau ada penurunan, kalau memang ada (penurunan-red) mungkin bisa saja tetap dilaksanakan (salat ied-red),” tegasnya.

Ia juga meminta agar pihak mesjid untuk menyiapkan petugas khusus agar protokol kesehatan tetap berjalan sehingga bisa mengantisipasi penyebaran covid 19.

“Nanti ada petugas khusus untuk thermogun, masker dan petugas untuk mengawasi tempat atau shaf agar tidak saling berdekatan jadi protokol kesehatannya tetap berjalan. Selain itu, masyarakat juga membawa sajadah dan mukena masing-masing,” tegas Syaipul.

Selain itu ia juga meminta agar panitia nantinya menyiapkan tenda di luar mesjid untuk mengantisipasi banyaknya jamaah yang datang sesuai instruksi Kapolda Babel.

“Nanti salat iednya disarankan dilakukan di lapangan terbuka seperti jalan-jalan atau lapangan luas lainnya. Mungkin nanti para orang tua saja yang di dalam mesjid,” tambahnya.(red)