Scroll untuk baca artikel
Bangka BelitungBelitung Timur

Pemkab Beltim Andalkan Lalat Tentara Hitam

153
×

Pemkab Beltim Andalkan Lalat Tentara Hitam

Sebarkan artikel ini
FB IMG 1610376511517

MANGGAR, INTRIK.ID — Kabupaten Belitung Timur mulai menjadikan lalat sebagai binatang peliharaannya. Namun lalat yang dimaksud bukan lalat hijau atau sampah melainkan lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF).

Kepala Project Pengembangan lalat BSF, Muhamad Irsad mengatakan bahwa pembudidayaan lalat tersebut untuk menghasilkan belatung (maggot) yang dipergunakan mengurai sampah organik.

“Mangot BSF jauh lebih efektif dibandingkan kompos untuk mengurai sampah. Maggot-maggotnya ini nanti untuk pengurai sampah. Ribuan manggot ini dapat menghabiskan kiloan sampah organik dalam 24 jam,” kata Irsad di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Beltim, Kamis (7/1/21).

Sekarang ini, pihaknya sedang dalam tahap awal untuk mengembangkan dan memperbanyak lalat serta belatung. Setelah berkembang banyak, pengembangbiakan BSF akan dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Trafo Mayang.

“Kalau sudah banyak induk dan belatungnya kita bawa ke TPA. Nanti kita buatkan bak-bak penampungan khusus untuk sampah organik dan maggot BSF itu,” ungkap Irsad.

Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Beltim itu berharap adanya inovasi pelayanan dalam budidaya lalat BSF akan menjadi solusi baru terutama untuk pengelolaan sampah organik dan tambahan penghasilan baru bagi masyarakat.

“Harapan kita mereka dapat menekan jumlah sampah organic terutama yang ada di TPA. Ke depan juga masyarakat akan ikut mengembangbiakkan untuk memperoleh keuntungan ekonomis,” harap Irsad.

Ia mengklaim jika pembudidayaan lalat BSF tidak akan menimbulkan masalah baru karena spesies ini diklaimnya sangat ramah lingkungan dan membuat lingkungan jadi lebih baik.

“Lalat-lalat ini tidak menyebarkan penyakit. Meraka bertelur pun tidak di sampah, ditaruh di kotoran ayam saja membuat hilang bau kotorannya,” ujar Irsad.(*)